ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN RUAM POPOK
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini
bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan
tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang
ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada
bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini
akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi
lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa
waktu.
Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim
ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15
bulan, terutama pada kisaran usia 8 – 10 bulan
B. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN
KULIT
1)Epidermis
(Kutilkula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki
struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan,
antara lain seperti berikut :
a) Stratum
korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk.
Letak lapisan
ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun
oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecara
perlahan-lahan, digantikan dengan sel telur yang baru.
b) Stratum
lusidum, yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut.
Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan
menjadi semakin gelap.
Jika dikaitkan dengan hal ini apa yang terjadi pada kulit dari kedua
suku tersebut? Selain memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi
untuk melindungi sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat
membahayakan kulit. Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar
ultraviolet ini bermanfaat untuk mengubah lemaktertentu di kulit menjadi
vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit.
Kadang-kadang seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik,
karena ingin menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena
ternyata sinar ultraviolet ini dapat membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan
riset, sinar ultraviolet
dapat merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk
tujuan perlindungan terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang
mempunyai kulit kuning langsat, ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen
karoten. c) Stratum granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang
disebut melamin. Lapisan ini terdiri atas sel-sel hidup dan terletak pada
bagian paling bawah dari jaringan epidermis. d) Stratum germinativum, sering
dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang aktif
membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk membentuk sel-sel kulit
teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel yang ada di atasnya
selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru
lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur.
2) Jaringan
dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas
banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5
mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang
terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari
protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan
bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya
kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah
lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian
berikut. Folikel rambut dan struktur sekitarnya
a)Akar Rambut
Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus
arektor pili), dan ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat
otot-otot ini berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya
saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut.
b)Pembuluh
Darah
Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui
pembuluh darah ini akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat
tumbuh.
c)Kelenjar
Minyak (glandula sebasea) Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut.
Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar rambut tidak kering.
d)Kelenjar
Keringat (glandula sudorifera)
Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat
berbentuk botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak
terdapat kelenjar keringat adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan
lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan
telapak kaki.
e)Serabut Saraf
Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung
akhir saraf sensoris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas,
dingin, nyeri, dan sebagainya.
Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat
yang memiliki bau khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat
memikat lawan jenisDermis (Kulit Jangat)
C. EPIDEMIOLOGI
Setiap anak
yang menggunakan popok, maka berpotensiuntuk menderita ruam popok ini.
Bahkan berdasarkan penelitian
Philipp dkk, seperti
yang dipublikasikan dalam The
ALSPAC Survey team.British Journal of General Practicepada bulan
Agustus 1997, dikatakan semua anak akan menderita ruam popok minimal satu kali selama masa kanak-kanaknya.
Sementara di Indonesia memang belum tersedia data mengenai kelainan ini
D. ETIOLOGI
Ruam disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit
fith) adalah tidak berbahaya dan biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam
disebabkan campak, rubella, dan cacar air menjadi tidak umum karena anak
mendapatkan vaksin.
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash,
diaper dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:
- Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
- Faktor kelembaban.
- Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti setelah pipis atau BAB (feces).
- Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
- Alergi bahan popok.
- Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
E. GEJALA KLINIS
Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah
yang ditutupi popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat
penggantian popok. Bayi juga mungkin menangis saat kulit di daerah yang ditutupi
popok dicuci atau disentuh. Terdapat bercak-bercak kemerahan pada daerah pantat
karena iritasi popok.
Gejala dari ruam popok bervariasi :
- Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada daerah popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau luka pada kulit.
- Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya bintil-bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet pada permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri dan tidak nyaman.
- Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-bintil, bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.
- Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat adanya rasa nyeri, terutama pada waktu buang air kecil atau besar
F. PATOFISIOLOGI
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian
popok.Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun
paha.
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
G. KOMPLIKASI
Jika tidak diobati atau diabaikan
maka dapat terjadi:
·
Disuria, yaitu rasa sakit yang timbul saat buang air kecil
·
Retensio urine, yaitu tidak bisa buang air kecil. Hal ini
biasanya terjadi karena adanya rasa sakit, maka anak akan menahan keinginannya
untuk buang air kecil.
H. PENATALAKSANAAN
- Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.
- Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.
- Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.
- Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih cocok.
- Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
- Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan kulit bayi.
Pengobatan :
Yang biasa diberikan adalah salep
yang mengandung zinc oksida yang bersifat mengeringkan, serta mengandung zat anti-jamur dan atau
anti-bakteri Salah satu sediaan yang
tersedia di pasaran
adalah miconazole yang selainbersifat antijamur juga memiliki
aktivitas anti-bakteri
I. CARA MENGATASI RUAM POPOK
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan
oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan
membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.
Pastikan Ibu mengganti popoknya
dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang
baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit
bayi akibat ruam popok.
Berikut tips untuk menghindari ruam
popok:
·
gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut.
·
Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak
tergesek.
·
Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera
ganti dengan yang baru.
·
Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat
bepergian).
·
Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena
kulit yang tidak bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
·
Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup
diaper merah dan kasar.
·
Jika ruam belum hilang, konsultasi dengan dokter
J. PEMILIHAN POPOK
Di
bulan-bulan pertama kelahirannya, bayi memerlukan produk popok yang lembut,
aman, dan memiliki sirkulasi udara yang lancar agar terhindar dari ruam popok. Yang
patut diketahui para orang tua, produksi kelenjar keringat dan minyak kulit
bayi relatif lebih sedikit dibandingkan kulit orang dewasa. Akibatnya, lebih
mudah terganggu perubahan suhu dan kelembaban di sekitarnya. Kulit bayi jadi
lebih rentan terhadap bahan iritan, juga terhadap infeksi.
Studi
klinis yang dilakukan oleh Kimberly Clark Amerika pada 500 bayi di Amerika
berusia 3-15 bulan menunjukkan Huggies Ultra dengan lapisan higly breathable
yang menjaga kelancaran sirkulasi udara terbukti dapat menghambat pertumbuhan
bakteri albicans dan mencegah terjadinya ruam popok hingga 50 persen.
Selain
pemilihan popok yang tepat, menurut dr.Tina ruam popok bisa dicegah dengan
berbagai cara, yang utama adalah mengganti popok segera setelah anak buang air
besar.
"Setiap mengganti popok, kulit hendaknya dibersihkan dengan air yang mengalir dan dikeringkan sebelum memakai popok baru," Bila perlu, oleskan krim atau losion di daerah bokong dan selangkangan agar tidak terjadi gesekan. Selain itu, biarkan bayi tak memakai popok sekitar 15-30 menit dalam sehari. Tidak disarankan menggunakan popok sekali pakai sepanjang hari.
"Setiap mengganti popok, kulit hendaknya dibersihkan dengan air yang mengalir dan dikeringkan sebelum memakai popok baru," Bila perlu, oleskan krim atau losion di daerah bokong dan selangkangan agar tidak terjadi gesekan. Selain itu, biarkan bayi tak memakai popok sekitar 15-30 menit dalam sehari. Tidak disarankan menggunakan popok sekali pakai sepanjang hari.
Segera
bawa bayi ke dokter bila kelainan kulit akibat ruam popok meluas ke daerah
perut, paha, dan sekitarnya. Waspadai pula bila mulai timbul lecet disertai
nanah dan bintik merah. "Anak bisa rewel karena lukanya terasa perih,
apalagi bila buang air kecil atau BAB," katanya.
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Aktivitas/ istrahat
Gejala : kelemahan umum
Tanda
: penurunan aktifitas
Sirkulasi.
Gejala
: baik
Eliminasi.
Gejala
: oliguri
Tanda : penurunan frekuensi BAK
akibat bayi menahan keinginanya untuk BAK akibat nyeri yang di rasakan
Makanan/cairan.
Gejala
: ada keinginan untuk makan
Tanda
: tidak ada penurunan BB
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : nyeri pada
area pemakaian popok, Nampak kemerahan dan iritasi, lecet
Tanda
: Tingkah laku gelisah dan rewel
Pernapasan
Gejala : pernapasan baik
Dampak
hospitalisasi bagi orang tua
Gejala
: kecemasan
Tanda
: khawatir dengan keadaan klien
Prioritas
keperawatan
·
Mengatasi nyeri pada
anak
·
Memperbaiki integritas
kulit
·
Meningktkan pemenuhan
aktifitas anak
·
Mencegah infeksi
·
Mengurangi/menghilangkan
kecemasan pada orang tua anak
·
Meningkatkan haluaran
urin
Analisa data
No.
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah keperawatan
|
1.
|
Ds :
Ibu klien mengatakan
anaknya rewel dan sering menangis
Do :
-Klien Nampak rewel,gelisah
-Area pemakain popok Nampak kemerahan,lecet
|
Alergi bahan
popok,factor kelembaban
dan gangguan kelenjar
keringat
Pemakaian popok pada bayi
Popok yang
kasar,iritasi karena air seni
Gesekan pada kulit
Bercak-bercak
kemerahan
Lecet pada kulit
Luka pada kulit
nyeri
|
Nyeri
|
2.
|
Ds :
Ibu klien menyatakan pada area popok anaknya lecet
Do :
Nampak Destruksi jaringan,lecet,Nampak kerusakan
permukaan kulit
|
Lecet pada kulit
Destruksi jaringan
Kerusakan permukaan
kulit
Gangguan integritas
kulit
|
Gangguan integritas
kulit
|
3.
|
Ds :
Ibu klien mengatakan
anaknya jarang BAK
Do :
Frekwensi urin sedikit
|
Lecet pada kulit
Adanya ruam kemerahan pada kulit
Ruam popok
Ketidaknyamanan pada bayi
Ruam terkena air seni
bayi mengalami nyeri pada ruam setelah BAK
Gangguan
pola eliminasi urin; Disuria
|
Gangguan pola eliminasi urin: disuria
|
4.
|
Ds :-
Do :
-Nampak iritasi
karena air seni
-Ibu klien Nampak
tidak menjaga hygiene area popok
|
Iritasi karena air
seni
Infeksi
mikroorganisme meningkat
Kurangnya orang ttua menjaga hygiene
Resiko tinggi infeksi
|
Resiko tinggi infeksi
|
5.
|
Ds :
Ibu klien mengatakan
anaknya tidak seaktif biasanya
Do :
-Anak Nampak bedrest total
-anak rewel
|
Lecet pada kulit
Adanya ruam kemerahan
pada kulit
Ruam popok
Ketidaknyaman pada
bayi
Intoleransi aktivitas
|
Intoleransi aktifitas
|
6.
|
Ds :
Ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi
anaknya
Do :
Ibu klien Nampak cemas
|
Ruam popok
Perubahan status
kesehatan
Hospitalisasi anak
Kecemasan otang tua
|
kecemasan
|
B.
DIAGNOSE KEPERAWATAN
1.
nyeri berhubungan dengan lecet, perlukaan pada area pemakaian popok di tandai
dengan kulit bercak-barcak kemerahan
2.
gangguan integritas kulit berhubungan dengan destruksi jaringan, kerusakan
permukaan kulit di tandai dengan kulit Nampak melepuh
3.Gangguan
pola eliminasi urin; Disuria berhubungan dengan ketidaknyamanan yang di rasakan
oleh klien
4.
resiko infeksi berhubungan dengan kurangnya menjaga hygiene
5.
intoleransi aktifitas berhubungan dengan ruam popok
6.
kecemasan orang tua berhubungan dengan hospitalisasi pada anak di tandai dengan
ibu klien Nampak khawatir kondisi anaknya
Komentar
Posting Komentar