PEMANIS BUATAN
2.1
Pengertian
Pemanis buatan adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam bahan makanan
dan minuman untuk memberi rasa manis. Alasan produsen menggunakan pemanis
buatan tentu saja berkaitan dengan upaya mereduksi ongkos produsi. Dengan
sedikit pemanis saja sudah bisa menggantikan konsentarasi gula dengan tingkat
kemanisan hingga 300 kali. Keuntungan yang diperoleh akan berlipat-lipat. Kita
bisa saksikan produk jajanan anak-anak yang beraneka ragam dipasaran bisa
didapatkan dengan harga yang relatif murah. Namun, akibat yang ditimbulkan oleh produk-produk tersebut amatlah fatal.
Namun akhir-akhir ini
berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemanis buatan membawa
pengaruh buruk pada kesehatan. Anak-anak merupakan konsumen yang paling rentan
terhadap dampak negatif dari pemanis buatan. Otak mereka masih berkembang. Beragam
riset menunjukkan bahwa pemanis buatan, Berpotensi memicu keterbelakangan mental akibat penumpukan Fenilalanin menjadi Tirosin pada jaringan syaraf. Efek dari pemanis buatan pada manusia memang
tak mewujud seketika. Ia terus berakumulasi dan akan dipanen setelah sianak
beranjak dewasa. Karena itu, fenomena ini disebut juga sebagai silent
disease. Yang paling penting untuk dilindungi dari
pemanis buatan ini adalah anak-anak. Karena mereka masih sangat rentan terhadap
pengaruh bahan-bahan berbahaya. Anak-anak sangat mudah dipengaruhi oleh iklan
yang mereka saksikan sementara pengetahuan mereka belum menjangkau informasi
yang diperoleh.
Sebenarnya BPOM telah
mengeluarkan aturan pengunaan bahan tambahan makanan demi melindungi konsumen,
namun sayangnya tidak semua produsen makanan mematuhi aturan ini. Sehingga kita
sebagai konsumen dituntut untuk lebih jeli dalam menentukan produk-produk yang
akan dikonsumsi agar terlindung dari bahan-bahan yang bisa membahayakan
kesehatan.
Menurut BPOM,
pelanggaran yang sering dilakukan oleh produsen makanan dan minuman antara
lain;
1.
Mengubah komposisi produk saat pengurusan
izin, sehingga produk sampel tidak sama dengan yang beredar di pasaran.
2.
Tidak mencantumkan informasi komposisi pada
kemasan produk.
3.
Tidak memberi label peringatan penggunaan
Bahan Tambahan Makanan.
Berbagai informasi kemanan pangan perlu dicermati bukan untuk menimbulkan
kepanikan dan ketakutan yang berlebihan. Namun untuk mengajak para konsumen
untuk lebih bijak dan waspada serta peduli pada kesehatan.
2.2
Fungsi dan Mekanisme Pemanis
Pemanis merupakan komponen bahan
pangan yang umum, oleh karena itu agak aneh kalau dimasukkan ke dalam daftar
bahan tambahan makanan. Oleh karena itu, pemanis yang termasuk BTM adalah
pemanis pengganti gula (sukrosa). Pemanis, baik yang alami maupun yang
sintetis, merupakan senyawa yang memberikan persepsi rasa manis tetapi tidak
(atau hanya sedikit) mempunyai nilai gizi (non-nutritive sweeteners).
Mekanisme Kerja Suatu senyawa untuk dapat digunakan sebagai
pemanis, kecuali berasa manis, harus memenuhi beberapa kriteria tertentu,
seperti :
1.
Larut dan stabil dalam kisaran pH yang luas.
2.
Stabil pada kisaran suhu yang luas.
3.
Mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai side
atau after-taste.
4.
Murah, setidak-tidaknya tidak melebihi harga
gula.
Senyawa yang mempunyai rasa manis
strukturnya sangat beragam. Meskipun demikian, senyawa-senyawa tersebut
mempunyai feature yang mirip, yaitu memiliki sistem donor/akseptor proton
(sistem AHs/Bs) yang cocok dengan sistem reseptor (AHrBr) pada indera perasa
manusia.
2.3
Macam-Macam
Pemanis
Sesuai dengan
keputusan Badan POM tahun 2004 pasal 22, pemanis buatan digunakan untuk makanan
rendah kalori dan makanan tanpa penambahan gula. Selain itu, pemanis buatan ini
sebenarnya hanya untuk penderita Diabetes Mellitus. Dan jenis dari
pemanis buatan itu sendiri antara lain;
1.
Siklamat
Sudah lama
diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap dicampur
dengan pemanis lain. Cita
rasanya menyenangkan, karena bisa menutupi rasa pahit dan
mempertajam rasa dari campuran. Di Amerika sudah lama dilarang karena secara
signifikan meningkatkan kejadian penyakit tumor. Siklamat lebih banyak digunakan oleh produsen
tingkat industri besar, disebabkan sifatnya yang tidak menimbulkan “after
taste” pahit serta sifatnya yang mudah larut dan tahan panas, sehingga banyak
digunakan terutama dalam produk-produk minuman ringan. Batas maksimum
penggunaan siklamat menurut ADI (acceptable daily intkae) yang dikeluarkan oleh
FAO ialah 500 - 3000 ppm.
2.
Sakari
Sudah dikenal 100 tahun lalu, namun masih diselidiki apakah
mengandung zat Karsinogenik. Manisnya 200-700 kali lebih manis. Banyak terdapat di berbagai makanan kemasan, soft drink,
permen karet, produk ini sudah lama beredar di pasaran. Rasanya bisa berubah
agak pahit usai dipanaskan. Pemanis ini sempat dicurigai dapat meningkatkan
risiko kanker. Namun, sekitar 30 penelitian ilmiah menyatakan sakarin cukup
aman untuk dikonsumsi.
3.
Aspartam
Aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali
kemanisan gula, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal
(17 kJ) per gram, sehingga sangat populer untuk produk-produk diet.
Keunggulan aspartam lainnya yaitu :
·
mempunyai energi yang sangat rendah,
·
mempunyai cita rasa manis mirip gula,
·
tanpa rasa pahit,
·
tidak merusak gigi,
·
menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan
dan minuman,
Aspartam mulai diizinkan penggunaannya oleh FDA (Food and Drug
Adminstrasion) sejak tahun 1981. Jumlah konsumsi aspartam yang diizinkan adalah
sebesar 40 mg/kg berat badan. Saat ini, lebih dari 5000 produk makanan di
dunia yang menggunakan aspartame sebagai bahan aditifnya. Jenis produk minuman
dan makanan tersebut antara lain:
·
Minuman (soda, jus buah, teh es, kopi, dan
minuman cokelat).
·
Produk olahan susu (yogurt, milkshake
bubuk, es krim, dan puding).
·
Produk konfeksi (permen karet, permen /
manisan, cokelat, permen penyegar napas).
·
Produk sereal olahan.
·
Bahan pengawet buah (garam buah dan produk
buah kalengan).
·
Obat-obatan dan vitamin (tablet effervescent,
tablet kunyah, multivitamin, dan obat sachet).
·
Digunakan juga untuk pemanis di restoran atau
kantin.
·
Dijual dengan berbagai merk dagang. Misalnya
Equal dan Tropicana Slim.
Namun,
ada Riset European Ramazzini Foundation membuktikan bahwa pemanis buatan Aspartam berisiko memicu kanker dan leukimia.
4.
Sukralosa
Klorinasi
gula(sucrose), sudah banyak ditemukan efek
samping seperti timbul rasa cemas, serangan panik, sakit kepala, gelisah,
alergi dan diare.
Rasanya:
600 kali lebih manis dan banyak terdapat di makanan dan minuman kemasan.
Manisnya tetap bertahan meski dipanaskan. Negatifnya, tak bisa dicerna tubuh.
Lebih dari 100 studi menyebut produk ini aman.
5.
Xylitol
Biasanya akan
terasa dingin jika mencair dalam mulut, sering dipakai pada permen dan tablet hisap.
6.
Sorbitol
Sudah dipakai
selama 50 tahun terakhir.
Sebagai pemanis, rasanya lembut, memberi efek dingin pada mulut.
Tingkat Kemanisan Relatif dari Berbagai Bahan
Pemanis
Nama
bahan pemanis
|
Kemanisan
relatif
|
Sukrosa (gula tebu)
|
100
|
Laktosa (gula susu)
|
16
|
Glukosa (gula darah)
|
74
|
Fruktosa (gula tebu)
|
173
|
Siklamat
|
3.500
|
Sakarin
|
50.000
|
Aspartam
|
20.000
|
Asesulfam K
|
20.000
|
Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) jelas-jelas mengatakan, pemanis buatan hanya
digunakan pada pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula. Adapun
sampel-sampel yang disisir LKJ meliputi
produk jelly, permen,
dan minuman. Ini produk jajanan anak-anak.. Ada 25 merek jelly, 16 merek
minuman serbuk, dan 8 merek permen. Kelebihan zat pemanis ditemukan bukan hanya
pada merek-merek tak terkenal, tetapi juga brand-brand yang sering
nongol di layar
televisi. Bukan cuma mengandung konsentrasi pemanis tinggi, produk itu juga
seperti berupaya menyembunyikan sesuatu. Beberapa produk, seperti Okky Jelly Drink, Okky
Bolo Drink, Happydent White, Yulie Jelly, Donna Jelly, Lotte Juicy Fresh, Vidoran Freshdrink, Naturade Gold, dan
Mariteh Instant, tidak mencantumkan batas maksimum penggunaan pemanis buatan
Aspartam. Ini, menurut Lies, menyangkut perkara cukup penting. Karena itu
pencantuman komposisi pemanis pada produk amat penting, sebab ada acceptable
daily intake (ADI) atau batas jumlah pemanis yang boleh dikonsumsi seseorang sepanjang hidup.
2.4
Standar Penggunaan Pemanis Dalam Produk Pangan
Evaluasi penerapan
standar pemanis buatan dilakukan dengan cara melakukan penelurusan informasi
berdasarkan keterangan yang tercantum pada kemasan produk pangan. Informasi
yang diamati dari kemasan produk meliputi: jenis dan kandungan pemanis yang
digunakan, serta peringatan mengenai penggunaan dan efek samping sesuai
ketentuan yang dipersyaratkan SNI 01-993-2004 tentang Persyaratan Penggunaan
Pemanis Buatan dalam Produk Pangan, dan Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun
1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Kategori produk pangan yang dijadikan
sampel adalah produk minuman, permen dan kembang gula, permen karet, serta
produk-produk suplemen kesehatan. Pada tulisan ini yang dimaksud dengan produk
minuman adalah produk minuman non alkohol dalam kemasan siap minum, yang
meliputi: minuman berkarbonasi, air mineral, minuman olahraga (sport drink), minuman herbal, jus/sari buah, teh, dan kopi.
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan eksplanatif dengan menggunakan
presentasi tabuler.
Hasil riset LKJ menunjukkan bahwa
telah terjadi pelanggaran terhadap aturan yang dikeluarkan pemerintah tersebut,
yang diantaranya adalah:
1.
HASIL TEMUAN - PELANGGARAN LABELING
Tidak mencantumkan peringatan untuk pasien PKU (fenilketonuria).
Tidak mencantumkan peringatan untuk pasien PKU (fenilketonuria).
KETERANGAN
: Berdasarkan Peraturan Kepala POM No. HK 00.05.5.1.4547/2004 pasal 6 ayat 3:
Untuk produk pangan yang mengandung aspartam wajib mencantumkan peringatan untuk
pasien PKU yang tertulis jelas pada kemasan produk
MERK
PRODUK yaitu :
1.
Okky Jelly Drink.
2.
Okky Bolo Drink.
3.
Happydent White.
4.
Yulie Jelly.
5.
Donna Jelly.
6.
Lotte Juicy Fresh.
7.
Vidoran.
8.
Freshdrink.
9.
Mariteh.
10. Naturade
Gold.
2.
HASIL TEMUAN - PELANGGARAN LABELING
Tidak mencantumkan batas maksimum penggunaan (ADI) Aspartam.
Tidak mencantumkan batas maksimum penggunaan (ADI) Aspartam.
KETERANGAN
: Berdasarkan Peraturan Kepala POM No. HK 00.05.5.1.4547/2004 ADI aspartam 50
mg/kg Berat Badan per hari.
MERK
PRODUK yaitu :
1.
Okky Jelly Drink.
2.
Mariteh Instan.
3.
Naturade Gold.
4.
Vidoran Freshdrink.
3.
HASIL TEMUAN - PELANGGARAN LABELING
Tidak mencantumkan jumlah pemanis buatan yang digunakan.
Tidak mencantumkan jumlah pemanis buatan yang digunakan.
KETERANGAN
: Berdasarkan Peraturan Kepala POM No. HK 00.05.5.1.4547/2004 pasal 6 ayat 1
yang menyebutkan bahwa produk pangan yang mengandung pemanis buatan harus
mencantumkan jenis dan jumlah pemanis buatan dalam komposisi bahan atau daftar
bahan pada label.
MERK
PRODUK yaitu :
1.
Okky Jelly Drink.
2.
Okky Bolo Drink.
3.
Happydent White.
4.
Alloy Jelly.
5.
Donna Jelly.
6.
Lotte Juicy Fresh.
7.
Hore.
8.
Jas Jus.
9.
Disney Segarsari.
10. Nutrisari
Hangat.
11. Segar Dingin.
12. Frutillo
Magic.
13. Vidoran.
14. Freshdrink.
15. Pop Ice.
16. Ice Milk Jus.
17. Marimas.
18. Finto.
19. Buah Sari.
20. Mariteh
Instan.
21. Teh Sisri.
22. Marimas
Degan.
23. Kola-kola.
24. Sparta Pop
Drink.
4.
HASIL TEMUAN - PELANGGARAN LABELING
Mengandung gula juga mengandung pemanis buatan.
Mengandung gula juga mengandung pemanis buatan.
KETERANGAN
: Keputusan Kepala BPOM No. HK 00.05.5.1.4547/2004 pasal 2 ayat 2:
Pemanis buatan digunakan pada pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula.
Pemanis buatan digunakan pada pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula.
MEREK
PRODUK yaitu :
1.
Alloy Jelly.
5.
HASIL TEMUAN
Pada label tidak dituliskan mengandung sakarin akan tetapi berdasarkan hasil analisis laboratorium: kandungan sakarin sebesar 19.796 mg/kg .
Pada label tidak dituliskan mengandung sakarin akan tetapi berdasarkan hasil analisis laboratorium: kandungan sakarin sebesar 19.796 mg/kg .
KETERANGAN
Siklamat label 13 mg/saji (104)
Hasil laboratorium 027%
Catatan:
Batas maksimum sakarin pada produk Jelly 200 mg/kg berdasarkan Permenkes No. 722 th 1988.
Siklamat label 13 mg/saji (104)
Hasil laboratorium 027%
Catatan:
Batas maksimum sakarin pada produk Jelly 200 mg/kg berdasarkan Permenkes No. 722 th 1988.
HASIL
LAB yaitu :
1.
Yulie Jelly.
2.
Jeli Jus.
3.
Okky Jelly.
4.
Inaco Jelly.
5.
Yuppy Gummy Candies.
Produk-produk tersebut (yang mengandung pemanis buatan) diduga melanggar ketentuan yaitu :
1.
Keputusan Kepala Badan POM No HK
00.05.5.1.4547 Tahun 2004 pasal 6 ayat 1 (produk pangan yang mengandung pemanis
buatan harus mencantumkan jenis dan jumlah pemanis buatan dalam komposisi bahan
atau daftar bahan pada label.
2.
UU No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen (UUPK) pasal 4 butir c (hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa), UUPK pasal 7 butir b
(memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan dan pemeliharaan),
UUPK pasal 8 butir i (tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang
memuat nama barang, ukuran, berat bersih/isi bersih atau netto, komposisi,
aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha
serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus
dipasang/dibuat).
3.
Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan Tahun
2004 tentang pelabelan pemanis buatan sebagai komposisi dalam produk pangan.
4.
Permenkes No. 208/Menkes/Per/IV/1985 pasal 10
ayat 2 butir c
Pelanggaran terhadap ketentuan ini
dapat dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pencabutan izin
edar, penarikan dan pemusnahan produk pangan yang mengandung pemanis buatan
yang sudah beredar. Bahkan selain sanksi administratif, pelanggaran dapat pula
dikenai sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun hukuman pidana atas pelanggaran
ini beru penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp.
2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
Berdasarkan hasil penelitian ini dan untuk melindungi kepentingan konsumen, Lembaga Konsumen Jakarta (LJK) merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian ini dan untuk melindungi kepentingan konsumen, Lembaga Konsumen Jakarta (LJK) merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Meminta kepada pemerintah untuk mengawasi dan
menertibkan klaim dan pelabelan produk-produk pangan yang mengandung pemanis
buatan.
2.
Meminta Pemerintah untuk membatasi penggunaan
pemanis buatan pada produk pangan khusus anak-anak.
3.
Menegakkan peraturan terbaru mengenai pemanis
buatan (Keputusan Kepala Badan POM No. HK 00.05.5.1.4547 Tahun 2004) mengingat
seharusnya penggunaan pemanis buatan dibatasi hanya untuk penderita diabetes
mellitus dan orang yang diet karena obesitas, dan penggunaan pemanis buatan
tidak pada produk yang mengandung gula.
4.
Menuntut kepada Kepala Badan POM untuk segera
menginstruksikan penarikan seluruh produk makanan yang menggunakan pemanis
buatan dan melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.
Menghimbau kepada konsumen untuk lebih
berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, dan lebih memilih bahan-bahan alami
yang terbukti aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.
2.5
Tingkatkan Resiko Obesitas
dan Cara menghindarinya
Meskipun mengandung
rendah kalori, pemanis buatan
meningkatkan nafsu anak untuk
mengkonsumsi makanan yang rasanya manis. Itu bisa terjadi karena tingginya
proses metabolisme dalam tubuh. Jadi, anak akan mencari makanan
manis lain dan meningkatkan asupan kalori mereka sehingga, bisa terjadi
kelebihan berat badan. Selain Obesitas
pengaruh pemanis buatan ini bila
sering dikonsumsi adalah :
1.
Karies gigi.
2.
Diabetes Mellitus.
3.
Panyakit
kardiovaskuler, asteroklerosis.
4.
Behavioral
disturbance(sakit kepala, ganguan belajar, emosi dan mental).
Cara menghindarinya yaitu : Biasakan sikecil mengkonsumsi makanan sehat, antara lain makanan dengan gizi seimbang , perbanyak makanan utama, buah dan susu,
kurangi kebiasaan jajan anak yang
mungkin mengandung zat pemanis buatan. Sebaiknya teliti dulu zat-zat makanan yang
didalamnya sebelum membeli makanan dalam kemasan, beri pengertian anak sedikit demi sedikit
tentang bahaya jajan sembarangan, Para orang tua terutama ibu juga bisa belajar
membuat jajanan sehat sendiri dirumah untuk anak-anak.
wah menarik juga nih pembahasan tentang pemanis buatan.
BalasHapusSekedar blogwalking, visit balik blog saya ya :D
merangkaitulisan.blogspot.com
jangan lupa cantumkan literaturnya ya, agar karyanya lebih akurat.
BalasHapusTerimakasih bahasan tentang pemanis buatan.Memang, seharusnya kita lebih teliti dan berhati-hati terhadap makanan atau minuman yang kita konsumsi, karena sangat berkaitan dengan kondisi kesehatan tubuh kita. Alhamdulillaah, sekarang ada produk dari singkong, yang termasuk rendah kalori, dengan komposisi glukosa 45% dan fruktosa 55%, tanpa ada tambahan pemanis buatan.
BalasHapus